Sabtu, 17 Desember 2011

Diamku



DIAMKU

Aku yang terdiam tanpa seucap kata merintih menangis dengan sebuah pengharapan
berdiri kan bangkit, melangkah kan berlari, dan terbang kan kebebasan
 namun apa yang kudapat hanya kedustaan dan omongkosong
Angin yang menemaniku mencari dan mencari
 dengan sejuta pengharapan yang tak kunjung datang
....
Genderang kedupan telah bergemang
pertanda tebing terjal namun landai kan menanti
ribuan jurang nan dalam tapi indah di pandang
hembusan padang sahara yang gersang nan luas tapi menyejukan
....
kenangan ini terlalu putih untuk dinodai

memori ini terlalu penuh untuk dihapus
mimpi ini terlalu indah untuk dilalui
khayalan ini terlampau mengapung di terjang badai
....
Diam itulah jalan kebenaran

Diam itulah senjata mutakhir
Diam itulah payung kebijaksanaan
Diam itulah panggung sandiwara
....
Mentari tersenyum menghangatkan setiap jiwa yang lelah tanpa berkata
Rembulan menyapa setiap insan yang dilanda rindu tanpa kata
Angin merasuk kedalam jiwa tanpa permisi dan kata
Diam itulah jalan kebijaksanaan
Diamlah hingga kata itu bisa terurai indah menjadi tiga cahaya
yang menerangi setiap jiwa yang suci

^_*



1 komentar: