Rabu, 18 Januari 2012

Unngkapan Cinta Ala Santri

Saat itu, aku isim mufrod, tunggal sendiri saja

seperti kalimat huruf, sendiri tak bermakna

seperti fi’il laazim, mencinta tak ada yang dicinta

tak mau terpuruk dan terdiam, aku harus jadi mubtada’, memulai sesuatu.

menjadi seorang fa’il, yang berawal dari fi’il.

tapi aku seperti fi’il mudhoori’ alladzii lam yattashil biaakhirihii syaiun

mencari sesuatu, tapi tak bertemu sesuatupun di akhir.



Bertemu denganmu adalah khobar muqoddam, sebuah kabar yang tak disangka.

Aku pun jadi mubtada’ muakkhor, perintis yang kesiangan.



Aku mulai dengan sebuah kalam, dari susunan beberapa lafadz

yang mufid, terkhusus untuk dirimu dengan penuh mak’na.



Dari sini semua bermula

Aku dan kamu, bagaikan idhofah

aku mudhof, kamu mudhof ilaih.

Tak bisa dipisahkan.



Cintaku padamu, beri’rob rofa’. Tinggi

Bertanda dhummah. Bersatu

Cinta kita bersatu, mencapai derajat yang tinggi.



Saat mengejar cintamu, aku cuma isim beri’rob nashob. Susah payah

yang bertanda fathah. Terbuka

Hanya dengan bersusah payah maka jalan itu kan terbuka.



Setelah mendapatkan cintamu, tak mau aku seperti isim yang kofdh. Hina dan rendah

Bertanda Kasroh. Terpecah belah

Jika kita berpecah belah tak bersatu, rendahlah derajat cinta kita.



Karenanya, kan kujaga cinta kita, layaknya isim yang beri’rob jazm. Penuh kepastian

Bertanda dengan sukun. Ketenangan.

Kan kita gapai cinta yang penuh damai

saat semua terikat dengan kepastian tanpa ragu-ragu.

oleh:Sayyidah Lisda Nurmaulida Khan








1 komentar:

  1. hehe lucu tapi keren juga gan... ungkapan cinta yang santri banget pinter nahwu , kalo bisa tambahin lebih banyak lagi gan seru euy... hehe

    BalasHapus